Jumat, 14 April 2017
Masih Belajar dan Akan Terus Belajar Menjadi Pemimpin
Tuesday, 07 March 2017
Tulisan ini dibuat pada suatu sore menjelang maghrib, ketika gerimis menyapa Kampung Babakan Bogor. Hehehe..
Assalamu'alaikum! Sudah lama rasanya tidak memposting tulisanku yang acak-acakan ke blog ini. Pantas saja, saat ku buka kembali ternyata blog ini sudah penuh dengan debu yang bertebaran dimana-mana #AZEEKK. Maka dari itu, gue mau bersihin debu debu yang bertebaran itu dengan satu cerita yang gue harap bisa bermanfaat untuk teman-teman semua.
Berbicara soal pemimpin, gue ini adalah salah satu manusia yang diamanahkan Allah untuk menjadi pemimpin dari 41 siswa&siswi di kelas. Tidak ada yang special sih, toh, cuma jadi ketua kelas. Tapi bagaimanapun itu, gue banyak belajar dari pengalaman selama setahun ini. Sebenarnya, bukan hal yang mudah untuk gue bisa bertahan sampai sejauh ini. Ada kalanya rasa menyerah menghampiri. Tapi kalo gue pilih nyerah gitu aja, payah banget gue.
Suatu hari, gue baca buku karya Ust Yusuf Mansur (muridnya Ust Yusuf Mansur banget ya?) Pokoknya di buku itu dijelasin tentang pemimpin. Asli, gue jadi takut. Nanti di akhirat kelak, gue takut ditanya sama Allah gini: "Put, gimana anak-anak yang kamu pimpin? Suka sholat duha nggak, seneng sedekah nggak, rajin baca Al-Quran nggak?" Aduh, gue mau jawab apa coba. Bahkan gue udah bayangin kalo ditanya kayak gitu gue cuma bisa diem terus nangis deh. Dari situ gue jadi sadar, bahwa segala apapun itu pasti akan diminta pertanggung jawaban di akhirat kelak. Termasuk jadi pemimpin.
Akhirnya gue mencari cara bagaimana menjadi pemimpin yang dicintai Allah #AZEEKK. Yang pertama, gue biasain sebelum jam pelajaran dimulai dengan membaca Al-Quran. Supaya Allah ridho. Lumayan kan, sampe sekarang udah dapet 7 juz. Alhamdulillah. Belum tiap hari jumat, gue biasain anak-anak baca surah Al-kahfi. Agar ketika kiamat kelak, kita semua dilindungi dari fitnah dajjal. Terus selesai baca Al-Quran kita baca asmaul husna tidak lupa membaca shalawat kepada Nabi Muhammad SAW. Lalu diakhiri dengan membaca doa khatam qur'an dan surah Al-fatihah. Ya memang, tidak semua orang yang setuju dengan peraturan yang gue buat ini. Ada saja sebagian dari mereka memilih pergi ke kantin daripada pembiasaan di kelas. Gue sebagai pemimpin ya gue susulin mereka lah. Gue marahin dan sanksinya mereka harus bayarin gue makan. HAHAHA. Ngga kok, bayar infaq. Tenang.
Terus yang kedua, gue biasain anak-anak buat sholat duha. Caranya ya diri gue sendiri dulu. Gue harus bisa mencontohkan hal yang baik. Termasuk sholat duha. Gue kira mereka bakal ngikutin ketuanya buat shalat duha, dan ternyata engga diikutin:( Tapi ketika gue datang ke sekola siang, mereka malah ngikutin. Dan ketika ditanya kenapa datengnya siang, dengan enaknya mereka bilang "ya ketuanya aja datang siang". NGGA KESEL GIMANA COBA SAMA MEREKA YANG BILANG GINI. YAA ALLAH. Padahal, ikutin yang baiknya aja. Yang buruknya buang. Dan setelah itu, gue ngga nyerah gitu aja, gue coba buat bekerja sama dengen guru agama, yaitu dengan mengabsen sholat duha. Jadi anak-anak yang sholat duha gue tulisin dan bakal ketahuan siapa yang ngga sholat. Karena mereka takut gue laporin ke guru agama, jadi kita semua saat itu mulai konsisten sholat duha. Dan walaupun program ini tidak berjalan dengan lancar, ya setidaknya anak-anak yang gue pimpin pernah merasakan betapa ni'mat nya sholat duha. Alhamdulillah..
Dan yang ketiga, bagaimana caranya supaya gue sama temen temen bisa cinta sama sedekah. Akhirnya gue bikin kotak amal dari kardus. Lalu dibungkus pake kertas kado atau koran juga nggak papa. Dan biar pada mau sedekah, gue tulis tuh pake kertas tentang keutamaan bersedekah. Contoh: "Tidak akan pernah berkurang harta yang disedekahkan kecuali bertambah, bertambah dan bertambah (HR. Tirmidzi)". Nah terus tulisan itu gue tempel di kotak amal. Kalo nggak, kalian print aja foto keranda / kuburan, terus kalian tempelin di kotak amal. Bukannya nakut-nakutin, biar kita sama sama inget mati aja. Kan insyaa Allah kalo gitu bakal rajin sedekahnya. Eh siapa tahu lama kelamaan cinta deh sama sedekah. Aamiin. Dan kotak amal itu gue kelilingin seminggu sekali tiap pembiasaan. Terus gue juga pernah bikin program 3S. Apa itu? Jadi, 3S itu singkatan dari 'Sedekah Sehari Seribu'. Kalo kalian mikir kita pelit karena sehari sedekahnya cuma seribu, ya nggak papa. Dari pada ada hari yang terlewati begitu saja tanpa sedekah kan rugi. Hehehe. Tapi yang ikut program ini cuma mereka yang mau aja, nggak semua. Kalo nggak salah ada 12 orang. Terus kalo udah terkumpul banyak, uang yang hasil 3S itu gue satuin sama kotak amal yang di kelas. Lalu kita beliin sembako untuk anak anak panti asuhan. Karena bahagia mereka, bahagia kita semua.
Teman-teman ku yang dirahmati dan dicintai Allah, tulisan ini gue share bukan karena ingin pamer, bukan. Gue pun masih belajar menjadi pemimpin yang baik dan akan terus belajar. Semoga teman teman selalu berprasangka baik. Ya siapa tau aja diantara pembaca blog ku ini ada yang sedang diamanahkan menjadi pemimpin dikelasnya, dan setelah membaca tulisanku ini ia akan terinspirasi untuk mengadakan program program yang ku buat. Ayolah, positive thinking! Semoga teman-teman semua dapat memetik sesuatu dari tulisan yang acak-acakan ini. Sekian.
Wassalamu'alaikum
Langganan:
Postingan (Atom)